Nama: Tresna Puspa Hanifah
NRP: 2014230105
Diplomasi Indonesia di ASEAN memiliki beberapa strategi,yaitu: Pertama, berdasarkan pertimbangan rasional berdasarkannon-cooperativegame theory, maka strategi diplomasi Indonesiaharuslah berdasarkan informasi. Fungsi dalam mengumpulkaninformasi sebagai salah satu fungsi dalam suatu misi diplomatikmenurut Pasal 1 (3) Konvensi Wina 1961 tentang RelasiDiplomatik, menemukan relevansinya. Selanjutnya yang kedua,strategi diplomasi Indonesia berdasarkan proyeksi skenariodilemma kultural di ASEAN adalah:
1)
Strategi diplomasi Indonesia haruslah berkarakter egaliterdan ekspansif. Para negosiator atau diplomat yangditurunkan adalah mereka yang mampu membangun we feeling dengan kuat.
2)
Strategi diplomasi Indonesia haruslah berupa prosesmekanisme diplomatik yang egaliter, namun denganpembagian peran berdasarkan gender yang jelas.Kemampuan bernegosiasi yang baik dalam rangkamempertahankan atau memrebut posisi tertentu berikutkepentingan materialnya.
3)
Strategi diplomasi Indonesia haruslah berbentukperlombaan dengan waktu. Di poin ketiga ini, semua pihaksecara setara menentukan agenda negosiasi secara efisien,bahkan untuk menghemat dan mempersingkat waktu,diplomasi tak ubah dari sekedar ajang voting.
4)
Strategi diplomasi Indonesia haruslah fulfillment-oriented culture. Kecenderungannya tiap negara akan bekerjasendiri-sendiri. Pendekatan yang harus dilakukan adalahpersonal sekaligus egaliter.
5)
Strategi diplomasi Indonesia haruslah erkarakter egaliterdengan internal control yang kuat. Dalam hal ini setiapnegara haruslah melakukan diplomasi yang secara esensiharus menonjolkan interdependensi satu sama lain.
6)
Strategi diplomasi Indonesia haruslah berkarakteremosional dan maskulin. Diplomasi dalam konteks ini lebihcenderung menunjukan pola pembagian peran denganbatasan gender yang tegas dan diiringi oleh orientasi yangbersifat materiil. Dari sini, diplomasi mengandalkan paradiplomat yang sangat kompetitif dan kuat mempertahankanposisi dengan memaksimalkan penggunaan perasaan.
7)
Strategi diplomasi Indonesia haruslah berkaraktersequential dan emosional. Diplomat yang melakukanmisinya dalam skenario ini bertindak sebagai time keeper yang afektif.
8)
Strategi diplomasi Indonesia haruslah berkarakter personaldan emosional, di mana diplomasi sejatinya adalah sebuahupaya untuk membentuk persahabatan atau hubungan lebihdari sekedar sahabat.
9)
Strategi diplomasi Indonesia haruslah berkarakteremosional dengan internal control yang kuat. Dari pola ini,diplomasi menjadi sangat sensitif pada isu-isu yang terkaitdengan kebijakan maupun urusan domestik. Dari sini pula,secara rasional akhirnya negara-negara ASEAN lebihmemilih untuk meneguhkan prinsip non-interference dalamASEAN way.
10)
Strategi diplomasi Indonesia haruslah menunjukan wajahtradisi patriarkis yang melembaga di jajaran diplomatiknya.
11)
Strategi diplomasi Indonesia haruslah berkarakter maskulindan personal. Kaku dan sangat hati-hati, adalah ciri-ciriumum gaya diplomasi.
12)
Strategi diplomasi Indonesia haruslah memiliki kulturpolitik yang konservatif. Dimana para diplomat Indonesiaharuslah memiliki profil internasional yang tinggi dancenderung menonjol baik dalam hal positif dan negatif.
Indonesia adalah pionir dalam mendorong terciptanyakawasan regional di Asia Tenggara. Pada tahun 1967, Indonesiatercatat sebagai salah satu “founding father” ASEAN dan sejakitu pula Indonesia terus memainkan peran penting dalampenyusunan visi dan misi ASEAN, termasuk dalam rencanapembentukan ASEAN Community 2015. Asia Tenggaramerupakan salah satu kawasan terpenting di dunia yang selalumenjadi perhatian masyarakat global. Populasi masyarakatASEAN saat ini mencapai hampir 600 juta jiwa dengan Gross Domestic Product (GDP) sebesar USD700 miliar dan akan terusmeningkat seiring dengan perkembangan integrasi regional.Indonesia memiliki kepentingan di ASEAN sebagai porosterdepan dalam lingkup geopolitik nasional. Indonesia jugamerepresentasikan demokrasi dan dalam hal jumlah populasipenduduk serta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, Indonesia juga menyumbangkan angka yang signifikan terhadappertumbuhan market ASEAN, sebagai salah satu pasar yang paling potensial di tingkat internasional. . Secara keseluruhanselama periode JanuariDesember 2010, kunjungan tingkatKepala Negara Pemerintah RI, baik dalam rangka menghadirievent internasional maupun dalam rangka kunjungan bilateraltelah dilakukan ke 12 negara. Presiden RI menghadiri enampertemuan internasional dalam tingkat KTT. Pertemuandimaksud adalah KTT ASEAN ke-16 di Hanoi, Vietnam, KTT Oslo Climate and Forest Conference, KTT G20 di Toronto, KTT ASEAN ke-17 dan KTT terkait lainnya di Hanoi, KTT G-20 di Seoul dan KTT APEC di Yokohama.
Penguatan hubungan bilateral dengan negara-negara yangbertetangga langsung dengan Indonesia dan negara-negarakawasan Asia Tenggara lainnya mutlak diperlukan untukmenciptakan kawasan yang damai, aman dan stabil danmemastikan kepentingan nasional
Indonesia dapat terjamin. Negara-negara dimaksud adalahsemua negara anggota ASEAN,
Timor Leste, Papua Nugini, Australia, dan Palau. Kepentingan-kepentingan nyata yang dimiliki
Indonesia dengan negara-negara tetangga di kawasan antara lainadalah:
1.
Penyelesaian perundingan batas wilayah Indonesia;
2.
Penanganan masalah-masalah lintas batas;
3.
Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI), khususnyaTenaga Kerja Indonesia
(TKI);
4.
Peningkatan hubungan ekonomi, mencakup perdagangan,investasi, pariwisata dan tenaga kerja;
5.
Peningkatan hubungan sosial budaya.
SUMBER
Buku:
•
Syaltout, Mahmud. Dilema Kultural Dalam StrategiDiplomasi Indonesia di ASEAN. Jakarta: PenerbitUniversitas Indonesia (UI-Press), 2012.
Website:
•
http://www.dpr.go.id/dokakd/dokumen/diplomasi_Diplomasi_Parlemen_Indonesia_di_Asia_Tenggara (diakses padaSabtu, 02 April 2016)
•
http://www.kemlu.go.id/Documents/Buku%20Diplomasi%20Indonesia%202010 (diakses pada Sabtu, 02 April 2016)