Minggu, 03 April 2016

SDI - Diplomasi Indonesia di ASEAN (Umia Nurmalani - 2014230124)

Umia Nurmalani 2014230124

HUBUNGAN DIPLOMASI INDONESIA-ASEAN

Salah satu faktor pendorong lahirnya ASEAN adalah adanya persamaan nasib dimana seluruh rakyat dan bangsa di Asia Tenggar selama setengah abad mengalami penderitaan yang sama sebagai daerah jajahan bangsa Barat dan Jepang sehingga menimbulkan perasaan setia kawan yang kuat di kalangan bangsa Asia Tenggara. Di samping itu ada pula persamaan kepentingan. Semua negara di kawasan ini saling membutuhkan satu sama lain. Mereka hidup pada perairan laut yang sama yaitu Selat Malaka dan Selat Sunda. Perairan ini merupakan urat nadi lalu lintas pelayaran dan perdagangan dunia. Juga merupakan pintu gerbang utama di sebelah barat. ASEAN dibentuk berdasarkan deklarasi bangkok pada tanggal 8 agustus 1967 dan ditandatangani olek ke-5 tokoh pendiri yaitu Adam Malik (Indonesia), Tun Abdul Razak (Malaysia), Thanat Khoman (Muangthai), Rajaratnam (Singapura) dan Narciso Ramos (Filipina).

ASEAN merupakan fondasi politik luar negeri Indonesia yang penting bagi terciptanya stabilitas dan keamanan Indonesia. Dengan eksistensi ASEAN, maka negara-negara di Asia Tenggara yang menjadi anggotanya, termasuk Indonesia mampu berkembang tanpa campur tangan kekuatan-kekuatan besar di luar kawasan. Kepentingan Indonesia dalam ASEAN, yaitu:
Peningkatan citra baik Indonesia di mata internasional, yang dapat diwujudkan dengan keaktifan Indonesia dalam menciptakan stabilitas regional Asia Tenggara;
Penciptaan keharmonisan regional Asia Tenggara, yang berarti penting bagi pencegahan berbagai perang besar diantara negara-negara Asia Tenggara. ASEAN mampu menjadi sarana untuk meningkatkan rasa saling percaya dan menjadi bentuk diplomasi preventif bagi negara-negara yang menjadi anggota ASEAN;
Pencegahan masuknya serangan dan subversi dari luar, yang dimaksud ialah, dengan adanya ASEAN dan terciptanya hubungan baik negara-negara Asia Tenggara, maka Indonesia dapat terhindar dari serangan asing dari utara;
Kebutuhan Indonesia akan adanya alat tawar menawar internasional, yang merujuk pada kepentingan Indonesia untuk berhubungan dengan kekuatan-kekuatan luar;
Peningkatan bobot internasional Indonesia dalam diplomasi internasional baik dalam bidang politik, ekonomi, dan keamanan.

Sehingga dapat dikatakan bahwa diplomasi Indonesia dilakukan untuk memastikan terjaminnya kepentingan nasional Indonesia, tujuan pembangunan nasional, pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan rakyat, konsolidasi demokrasi dan pencapaian keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sesuai dengan perkembangan dinamika hubungan internasional baik pada level kawasan dan global dewasa ini, kebijakan politik luar negeri dan diplomasi Indonesia tetap mengacu pada pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif, yang semata didasarkan pada kepentingan nasional Indonesia.

Indonesia yang merupakan salah satu aktor penting dalam pembentuk ASEAN sebagai organisasi yang memiliki eksistensi di Asia. Strategi yang kemudian dilakukan oleh Indonesia untuk mencapai kepentingannya di ASEAN ialah dengan mendekatkan diri kepada negara-negara terdekat yang masuk dalam wilayah ASEAN. Salah satunya ialah hubungan Indonesia dengan Singapura. Hubungan diantara kedua negara ini terbilang cukup baik, dimana masing-masing pihak berada pada posisi yang saling menguntungkan. Dengan menormalisasikan hubungan diplomatiknya dengan Indonesia, Singapura menaruh perhatian penuh kepada Indonesia sebagai negara yang dianggap cukup baik untuk menjalin persahabatan. Kendati hubungan Indonesia dengan Singapura sempat memanas pada tahun 1968, namun hal tersebut tidak menjadikan kedua negara ini mengalami konflik yang berkepanjangan.
Terdapat pula hubungan antara Indonesia dan Thailand yang terbilang tidak cukup dekat, akan tetapi pada masa Soeharto yang mencanangkan kerjasama dalam regional yang kemudian membuat hubungan di antara kedua negara ini membaik. Hal ini terbukti dari adanya dukungan Indonesia terhadap Thailand melalui AFTA (ASEAN Free Trade Area) untuk pembangunan ASEAN yang didukung pula oleh Singapura dan Malaysia. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan peranannya di ASEAN selain dengan mendekatkan hubungan kepada negara-negara terdekat, Indonesia juga rajin mempromosikan berbagai forum regional maupun internasional agar dapat mencapai tujuan utamanya yakni adanya keamanan dan tertib di kawasan regional.

Sumber:
May Rudy Teuku. 2005. Administrasi dan Organisasi Internasional. Bandung: PT. Refika Aditama
www.kemenlu.go.id
Bhakti Ikrar Nusa. 1997. Isu-Isu Strategis dalam Politik Luar Negeri. Jakarta: PPW-LIPI
Suryadinata Leo. 1998. Politik Luar Negeri Indonesia di Bawah Soeharto. Jakarta: LP3ES

Tidak ada komentar:

Posting Komentar