Senin, 28 Maret 2016

SDI - Diplomasi Indonesia dan AS pasca kemerdekaan (Martha Mahfiroh - 2014230121)

Nama : Martha Maghfiroh
NRP : 2014230121
Matkul : Sejarah Diplomasi Indonesia

DIPLOMASI INDONESIA-AMERIKA PASCA KEMERDEKAAN (1955-1965)
Suasana demokrasi liberal di tahun 1950-an telah menimbulkan kekacauan dan pergolakan suasana demokrasi dengan kekerasan. Pemilihan umum pertama yang dilaksanakan tahun 1955, tidak menghilangkan ketidakadilan di bidang politik, ekonomi, dan sosial.  Pemerintahan yang masih diatur oleh pemerintah pusat menyebabkan tertinggalnya daerah-daerah terpencil. Pada saat itu pemerintah lebih fokus dengan pulau jawa sehingga daerah-daerah di luar pulau jawa merasa di anak tirikan dan timbul gerakan-gerakan revolusioner.
Masyarakat Indonesia menganggap bahwa pemerintahan Soekarno-Hatta lebih condong ke komunis, hal tersebut terlihat dari pemerintahan Soekarno yang anti barat. Ranah minang dikuasai oleh oknum-oknum, baik militer maupun sipil yang merasa tidak puas dengan kepemimpinan Bung Karno dan membawa rakyat minangkabau untuk memberontak melepaskan diri dari ikatan persatuan NKRI. Sementara itu, dalam waktu yang sama, di bagian Timur tanah air juga timbul pembrontakan yang senada dengan membentuk pemerintah tandingan yang bernama PERMESTA(pemerintah rakyat semesta). Pada saat pembrontakan terjadi di tahun 1959 sebenarnya Amerika Serikat sudah ingin ikut campur untuk mendukung PERMESTA/PRRI, motifnya adalah AS khawatir pengaruh komunisme masuk ke Indonesia.
Pasca kemerdekaan , Indonesia seperti lebih condong ke UNISOVIET diaman ideology yang mereka anut adalah komunis. Sejak 1917 pada masa pemerintahan presiden Woodrow Wilson, AS berusaha mengakhiri komunisme namun tidak berjalan efektif karena masih fokus menangani perang dunia I dan II yang memakan banyak biaya. Pada masa pemerintahan Truman, AS kemudian mengeluarkan Truman doctrine dan Marshall plan guna membendung penyebaran komunisme di Eropa dan Asia. Dari sinilah, keterlibatan diplomasi AS hingga nantinya berujung pada bantuan terhadap pemberontakan PRRI/PERMESTA.
Pada saat itu gejolak politik Indonesia memberikan Amerika Serikat yang memiliki  kepentingan menjadikan Indonesia sebagai fokus dominan dari Marshal plan. Upaya AS menjadikan Indonesia sebagai sahabat dilatar belakangi oleh sumber daya alam Indonesia yang begitu melimpah. AS khawatir pengaruh komunis dari UNISOVIET dan Cina akan membatasi akses AS untuk mengeksplor SDA Indonesia.
Intensi AS dari yang semula hanya ingin mencegah penyebaran komunisme di Indonesia mejadi peningkatan tajam hingga berujung pada keputusan untuk membantu PRRI/PERMESTA yang disebabkan oleh respon dari Soekarno dan kondisi domestik Indonesia periode 1950-an meyakinkan AS bahwa komunisme sudah menjadi ancaman serius. Banyak penolakan yang dilakukan Soekarno pada saat itu diartikan AS sebagai kecenderungan Indonesia bergabung dengan komunis. Kekhawatiran AS terkait penyebaran komunisme di Indonesia semakin  meningkat ketika PNI dan PKI kemudian menjadi dua partai pemenang dalam pemilihan umum 1955 mengalahkan partai Masyumi yang didukung oleh AS. Sampai pada titik ini, AS melihat bahwa tidak ada jalan lain bagi Amerika untuk menundukkan Soekarno kecuali menyingkirkannya.
Keterlibatan AS pada pembrontakan PRRI dan PERMESTA ditandai melalui campur tangan Central Intelligence Agency(CIA) milik pemerintah AS untuk menggulingkan pemerintahan Soekarno. Tahun 1957-1958, CIA memberikan infiltrasi senjata-senjata dan personil militer. Januari 1958, terlihat jelas Amerika Serikat melakuakn segala upaya dalam rangka memperkuat gerakan anti komunis di Indonesia. Operasi ini dibawah kepemimpinan Eisenhower dan Dulles yang disebut HAIK. Dalam membatu pembrontakan di Indonesia, AS telah mengeluarkan dana sebesar US$ 7 juta serta peralatan militer dan personilnya. Keterlibatan AS dalam peristiwa PRRI/PERMESTA  tidak hanya dalam dukungan persenjataan, namun juga melalui propaganda-propaganda yang dilakukannya. CIA kemudian berencana membuat sebuah film dokumenter berjudul Happy days yang menceritakan kedekatan presiden Soekarno dengan wanita Rusia, yang menandakan Soekarno telah jatuh ke tangan UNI SOVIET. Diplomasi yang dilakukan AS terhadap masyarakat Indonesia dengan cara membantu pemberontak PRRI/PERMESTA tidak mencapai keberhasilan. Namun CIA memiliki taktik lain dengan cara memberikan bantuan militer kepada ABRI . bantuan tersebut pada akhirnya akan sangat berpengaruh pada eskalasi konflik dalam negeri, terutama yang berhubungan dengan berbagai usaha penumpasan PKI dan antek-anteknya. Soekarno yang pada saat itu semakin menunjukkan orientasi politik ke kiri juga merupakan tujuan dari berbagai upaya penumpasan PKI ini. Peristiwa Gestapu/G-30S-PKI kemudian membuktikan betapa sebuah dukungan dari AS pada Nasution dkk. kemudian sangat berpengaruh dalam upaya penggulingan Soekarno tersebut.蜉 Pada tahun 1965, keinginan AS terasa terkabul ketika Presiden Soekarno tuu dan digantikan oleh Soeharto. Hal tersebut dianggap oleh presiden AS, Richard M Nixon sebagai terbukanya upeti besar dari Asia .







Sumber:
Erika, dkk. 2009. Diplomasi Indonesia-Amerika Pasca Kemerdekaan. http://www.docs-engine.com/pdf/1/diplomasi-indonesia-amerika-pasca-kemerdekaan.html. Diakses pada tanggal 25 maret 2016.
Samantho, Ahmad. 2014. Peran CIA pada kasus PRRI, Dusta Amerika Atas Indonesia. https://ahmadsamantho.wordpress.com/2014/06/09/peran-cia-pada-kasus-prri-dusta-amerika-atas-indonesia/. Diakses pada tanggal 25 Maret 2016.

1 komentar:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus