Minggu, 27 Maret 2016

SDI - Diplomasi Indonesia dan AS pasca kemerdekaan (Adilla Viona - 2014230131)


HUBUNGAN DIPLOMASI INDONESIA DAN AMERIKA SERIKAT TAHUN 2000-2005

Indonesia dan Amerika Serikat mengadakan kerjasama dalam bidang keamanan dengan mengadakan dialog bersama, dialog tersebut didirikan pada tanggal 19 september 2001 oleh Presiden George W. Bush dan Presiden Megawati Soekarnoputri di Washington DC. Dialog kemanan ini menyediakan tempat bagi pejabat pemerintahan dari departemen masing-masing negara yang berkaitan dengan masalah kemanan dan pertahanan secara berkala dan bertukar pandangan mengenai masalah situasi keamanan regional, kebijakan kemanan nasional, pembajakan, reformasi militer, daerah kebijakan kontra-terorisme, dan proses anggaran. Sebagai hasil dari dialog ini, masing-masing pihak diharapkan dapat meningkatkan pemahaman, persepsi serta kebijkan tentang isu-isu strategis dan kemanan.
Tanggal 25 april 2002, di Jakarta diadakan Dialog I yang telah disepakati antara Indonesia dan AS, masing-masing perwakilan atau delegasi kedua negara sepakat bahwa dialog ini adalah membangun kunci kepercayaan untuk memperkuat perdamaian dan stabilitas regional. Dari pihak atau delegasi AS sendiri mengganggap bahwa dialog ini amatlah penting, dan berjanji bahwa AS akan mencari cara untuk terus dapat membantu Indonesia seperti bekerja untuk memperkuat demokrasi dan melaksanakan reformasi. masing-masing negara menunjukan presentasinya, dimana keduanya sepakat bahwa serangan 11 september 2001, merupakan kebutuhan untuk fokus pada upaya bersama dalam melawan terorisme internasional dan ancaman trans-nasional lainnya, selain itu mereka berbagai pandangan bahwa masih ada konflik regional lama yang perlu dikelola dan diselesaikan secara damai. Pada akhir dialog I tersebut, kedua delegasi menyatakan bahwa dialog sebagai salah satu pilar penting dalam hubungan antara Indonesia dan amerika serikat dan menghargai semangat terbuka dan konstruktif yang ditunjukan oleh seluruh peserta dialog, kemudian, mengambil sebuah kesepakatan bahwa akan mengadakan putaran kedua perundingan resmi pada awal tahun 2003.
Dialog II diakan pada awal tahun 2004, tepatnya pada 23 April di Washington DC, lanjutan dari pertemuan pertama, pada dialog II ini pembicaraan lebih meninjau situasi kemanan internasional dari Asia Pasifik pada waktu itu. Selain itu, membahas upaya masing-masing untuk kontra terhadap aksi terorisme dan sepakat tentang perlunya untuk mempromosikan dan melindungi hak asasi manusia. Pemerintah AS menghargai upaya pemerintah Indonesia dalam mereformasi TNI dan pernyataan TNI yang akan menjaga profesionalisme serta 7 berkomiten untuk tetap netral dalam pemilihan umum yang sedang berlangsung saat itu. Delegasi AS juga memberikan paparan beberapa aspek stategis keamanan nasional mereka serta perubahan bentuk pertahanan global AS, sedangkan Indonesia menjelaskan soal kemanan nasional dan isu kontra teroris regional. Dalam kesepakatan itu juga, delegasi Indonesia meminta klarifikasi mengenai kebijakan AS terhadap Selat Malaka dan Delegasi Amerika Serikat memberikan jaminan akan menghormati kedaulatan Indonesia atas air dan memperjelas konsep Maritim Regional Security Initiative (MRSI) dan AS juga setuju untuk terus berkonsultasi dengan Indonesia dan negera-negara regional lainnya.
Amerika mulai memperbaiki hubungan dengan Indonesia. Pada bulan November tahun 2005 AS secara resmi mencabut embargo senjata terhadap Indonesia. Pencabutan embargo senjata terhadap indonesia karena AS merasa bahwa dalam kurung waktu embargo senjata dilakukan, Indonesia telah banyak mengalami perubahan yang baik Indonesia telah menjadi negara yang demokratis, hal ini ditunjukan dengan berhasilnya diselenggarakan pemilu tahun 2004 secara jujur dan adil. Selain perubahan politis yang dialami Indonesia, amerika juga merasa Indonesia merupakan negara yang menjadi sasaran serangan teroris. Peristiwa bom bali satu dan dua, serta aksi-aksi terorisme yang terjadi di Indonesia menunjukan bahwa Indonesia merupakan mitra kerja global dalam menangani terorisme di Asia Tenggara. Bom bali satu dan bom bali dua merupakan awal mula perbaikan hubungan Indonesia dan as terutama dalam bidang militer. Presiden Bush ketika bertemu Presiden megawati di bali mengungkapkan keinginannya untuk memberikan bantuan dalam penanggulangan tindak terorisme di Indonesia. Becana Tsunami di aceh juga membantu untuk memperbaiki hubungan militer antara Indonesia dengan amerika serikat. Usaha untuk memulihkan hubungan Indonesia dan AS dilakukan tidak hanya oleh pihak Indonesia, tetapi oleh pihak internal amerika serikat.


DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar