Minggu, 20 Maret 2016

SDI - Konferensi Meja Bundar (Aryl Kautsar - 2014230095)


Aryl Kautsar

2014230095



KONFERENSI MEJA BUNDAR

Menjelang Konferensi Meja Bundar posisi Republik Indonesia jauh lebih kuat balik dalam negeri maupun di dunia internasional,khususnya di kalangan Perserikatan Bangsa-Bangsa.Perjuangan Bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan mendapat dukungan yang luas sesuai dengan opini dunia seusai Perang Dunia ke 2.

Bagi bangsa Indonesia,Konferensi Meja Bundar merupakan puncak perjuangan untuk merebut kembali kemerdekaan dan kedaulatannya yang dalam masa kurang lebih 350 tahun persentuhan antara Indonesia dan Belanda,berhasil dirampas oleh penjajah Belanda.

Untuk menghadapi Belanda dalam Konferensi yang bersejarah dan menentukan masa depan Bangsa Indonesia,dipilih putera-putera Indonesia yang terbaik,yang selama perang kemerdekaan dan revolusi fisik ikut aktif membela kepentingan Republik Indonesia khususnya dan Bangsa Indonesia umumnya.

Konferensi Meja Bundar diketuai Perdana Menteri Drees,didampingi oleh anggota United Nation Commission For Indonesia. Delegasi Republik Indonesia ke Konferensi Meja Bundar adalah:

-Drs. Mohammad Hatta-Ketua

-Mr.Moh Roem-Wakil ketua

-Prof.Dr.Mr.Supomo

-dr.J.Leimena

-Mr.Ali.Sastroamidjojo

-Ir.Djuanda

-dr.Sukiman Wirjosandjojo

-Mr.Sujono Hadinoto

-Dr.Sumitro Djojoahadikusumo

-Mr.Abdul Karim Pringgodigdo

-Kol.T.B.Simatupang

-Mr.Sumardi



Penasihat(Para ahli di berbagai bidang)

-Prof.Moh.Yamin

-Dr.Darmasetiawan

-Prof.Mr.Sunario Kolopaking

-Mr.Dr.A.Kusumaatmadja

-R.Sewaka

-R.Sunarso

-R.Sediono(Sekretaris Jenderal Kementerian Kemakmuran)



Delegasi-Delegasi Lainnya

-Delegasi pertemuan Musyawarah Federal (PMF) diketuai Sultan Hamid

-Delegasi Belanda diketuai van Maarseveen, Menteri Wilayah Seberang Lautan



Berkat adanya kesatuan sikap dan pendapat dari delegasi Republik Indonesia dan delegasi Pertemuan Musyawarah Federal sebagai hasil konferensi Antar-Indonesia tanggal 22 Juni 1949 maka Konferensi Meja Bundar dapat berjalan lancar. Perundingan berjalan dari tanggal 23 Agustus sampai 2 November 1949. Hasil-hasil Konferensi Meja Bundar juga dikemukakan dalam laporan UNCI kepada Dewan Keamanan dan akan dibahas dalam bagian”Konferensi Meja Bundar dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa” sehingga dapat diketahui apa yang menjadi perhatian Dewan Keamanan. Meskipun kedua belah pihak menyetujui berbagai masalah namun untuk kesekian kalinya Belanda menunjukkan kelicikannya dengan mengemukakan masalah Irian Barat yang tetap ingin dipertahankan Belanda sebagai jajahannya.

Pokok-Pokok hasil Konferensi Meja Bundar

A.Induk Persetujuan

B.Piagam Penyerahan Kedaulatan

C.Statuta Uni, dengan lampiran persetujuan-persetujuan

1.Persetujuan mengenai kerjasama di bidang hubungan luar negeri

2.Persetujuan untuk melaksanakan pasal 2 dan 21 dari Statuta Uni

3.Persetujuan Keuangan dan Perekonomian dengan lampiram tersendiri

4.Persetujuan mengenai kerjasama umum di bidang kebudayaan.

D.Persetujuan perpindahan

1.Umum

2.Persetujuan tentang Pembagian Kewarganegaraan

3.Persetujuan tentang kedudukan Pegawai Pemerintah Sipil terkait dengan penyerahan kedaulatan

4.Persetujuan tentang kedudukan Pegawai-pegawai sipil terkait dengan penyerahan kedaulatan

5.Persetujuan tentang Pegawai Republik Indonesia Serikat yang diperbantukan dalam jabatan pemerintah sipil Kerajaan Belanda dan sebaliknya

6.Peraturan-peraturan di bidang kemiliteran

a.Peraturan-peraturan tentang Angkatan Laut Negeri Belanda di Indonesia sesudah penyerahan kedaulatan

b.Peraturan-peraturan tentang Angkatan Darat di Indonesia di bawah pimpinan Negeri Belanda sesudah penyerahan kedaulatan

c. .Peraturan-peraturan tentang Angkatan Udara di Indonesia di bawah pimpinan Negeri Belanda sesudah penyerahan kedaulatan

E.Nota Kesepahaman antar delegasi dibagi dalam tiga kelompok

1.Piagam Penyerahan Kedulatan

2.Statuta Uni dan persetujuan-persetujuan yang menjadi lampiran

3.Persetujuan Perpindahan dan Persetujuan-persetujuan yang menjadi lampiran.

Kutipan-kutipan hasil Konferensi Meja Bundar yang digunakan dalam pembahasan berikutnya menggunakan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan tahun 1972. Induk Persetujuan atau dalam laporan UNCI dinamakan Covering Resolution mengemukakan secara menyeluruh masalah yang dicapai dalam Konferensi di Den Haag.

Dampak positif KMB bagi INDONESIA:



Konferensi Meja Bundar memberikan dampak yang cukup menggembirakan bagibangsa. Indonesia. Karena sebagian besar hasil dari KMB berpihak pada bangsa Indonesia,sehingga dampak positif pun diperoleh Indonesia. Berikut merupakan dampak dari Konferensi Meja Bundar bagi Indonesia:


a. Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia.
b. Konflik dengan Belanda dapat diakhiri dan pembangunan segera dapat dimulai.
c. Irian Barat belum bisa diserahkan kepada Republik Indonesia Serikat.
d. Bentuk negara serikat tidak sesuai dengan cita-cita Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945.


Dampak negatif KMB bagi INDONESIA:



Selain dampak positif, Indonesia juga memperoleh dampak negatif, yaitu belum diakuinya Irian Barat sebagai bagian dari Indonesia. Sehingga Indonesia masih berusaha untuk memperoleh pengakuan bahwa Irian Barat merupakan bagian dari NKRI.



SUMBER: Departemen Luar Negeri,2004,Sejarah Diplomasi Republik Indonesia Dari Masa ke Masa Periode 1945-1950,PT.Upakara Sentosa Sejahtera (Yayasan Upakara),Jakarta. http://bagusyogohutomo.blogspot.co.id/2013/06/konferensi-meja-bundar-kmb.html




Tidak ada komentar:

Posting Komentar